Wednesday, December 5, 2007

pelabuhan lembar

Pelabuhan Multiguna Lembar, bila Tiba Saatnya

ADA rencana mengembangkan sayap bisnis ke Nusa Tenggara Barat?
Pelabuhan Lembar akan menyambut dengan sapaan selamat datang. Ada
harapan di situ. Sebagai salah satu fasilitas pelabuhan andalan,
Lembar menjanjikan banyak harapan terutama dalam meningkatkan
perekonomian masyarakat dan daerah NTB. Keberadaan Lembar selama ini
telah memberi andil yang cukup besar, misalnya dalam mendukung ekspor
komoditi nonmigas dan kelancaran transportasi antara Pulau Lombok dan
Bali.

Pemerintah daerah NTB kini tengah berjuang mengembangkan pelabuhan di
bibir Pulau Lombok itu, mengingat potensi Lembar yang tidak terbatas
pada fungsi pelabuhan penyeberangan dan kegiatan bongkar muat barang.
Dalam perencanaan daerah, Lembar disiapkan menjadi pelabuhan multi
purpose (multi guna) dalam meningkatkan pendapatan daerah dari ekspor
nonmigas.

Gubernur NTB Drs. H. Warsito mengatakan, Lembar berpotensi
dikembangkan menjadi pelabuhan yang berfungsi mengekspor langsung
hasil produksi daerah ke luar negeri. Selama ini ekspor dilakukan
melalui pelabuhan di luar NTB, antara lain Tanjung Perak Surabaya.
''Kami ingin ekspor langsung dari Lembar,'' ujarnya kepada Bali Post.
Potensi Lembar besar, kata Warsito. Letaknya yang strategis dengan
keterbukaan Selat Lombok sebagai jalur internasional, memberi harapan
pelabuhan itu bisa berkembang menjadi tempat persinggahan berbagai
kapal-kapal besar.

Apalagi melihat era perdagangan bebas mendatang, Lembar potensial
untuk dibenahi lebih baik lagi dengan meningkatkan fasilitas dan
penunjang lainnya seperti workshop atau docking dalam menangani
kapal-kapal sedang ngambek.

Keinginan memoles Lembar lebih baik lagi menjawab berbagai obsesi
Gubernur Warsito, bukan perkara ringan. Paling tidak, Lembar
membutuhkan investasi besar. Menurut Kakanwil Departemen Perhubungan
NTB Drs. Hidayat, dana pemerintah mungkin memang ada, tetapi kecil
sekali. Satu-satunya jalan untuk mewujudkan obsesi itu adalah
investasi swasta. ''Kami sudah punya master plan kalau memang ada
investor yang bersungguh-sungguh,'' ujarnya. Berapa besar kebutuhan
dana pengembangan Lembar? Bagi Hidayat, dana itu bersifat relatif
tergantung apa yang mau dibangun di sana.

Gubernur Warsito, di pihak lain, telah memperkirakan dana yang
dibutuhkan sekitar Rp 300 milyar. Pihaknya mengaku berkali-kali telah
membicarakan pengembangan Lembar di forum nasional dan melobi menteri
terkait. ''Namun hingga kini lampu hijau untuk Lembar. Sambil menunggu
jawaban pemerintah pusat, Pemda NTB tengah berjuang mencari
investor,'' paparnya.

Pemodal yang melirik Lembar memang pernah ada. Mereka ingin membuat
docking kapal. Namun belakangan investor itu mundur tanpa alasan
jelas. Gubernur juga menyatakan ada sejumlah investor yang berminat
datang lagi, tetapi sampai sekarang belum ada satu pun yang serius.
''Selama ini banyak yang berminat, tetapi belum ada yang serius,''
ujarnya.

Ibarat Telur Ayam
Potensi cukup besar, pemerintah siap, dan pembenahan sudah dilakukan.
Kenapa NTB tetap belum bisa melaksanakan ekspor langsung?

Kakanwil Dephub NTB Drs. Hidayat melihat kemungkinan ekspor langsung
dari Lembar memang ada, tetapi untuk mewujudkan itu membutuhkan waktu
yang panjang. Perlu dilihat potensi Lembar sekarang apa sudah bisa
mendatangkan kapal-kapal besar. ''Ini masalahnya,'' kilahnya.

Hidayat menilai potensi ekspor di Lembar belum mampu mendatangkan
kapal-kapal besar. Pihak pengusaha tentunya tidak mau rugi
mendatangkan kapal ke Lembar tetapi yang diangkut tidak seimbang
dengan biaya operasional kapal yang dikeluarkan.

Apa yang diutarakan Hidayat memiliki makna bahwa daerah harus
mengupayakan semaksimal mungkin peningkatan produktivitas ekspor
nonmigas, sehingga pembangunan dermaga benar-benar multiguna. ''Satu
kontainer mesti bisa terisi penuh. Kalau tidak, kurang menguntungkan
bagi kapal-kapal pengangkut.''

Lembar tidak boleh melahirkan kesia-siaan. ''Jangan sampai Lembar
sudah dikembangkan, terus yang diangkut tidak ada,'' kata Hidayat.
''Bicara soal Lembar kini ibarat telur dengan ayam, mana yang duluan
bangun pelabuhan dulu atau produk dulu. Untuk itu kembangkan dulu
produknya. Investor mau datang asal potensi ada, yang diangkut dari
Lembar ada,'' tambahnya.

Selama ini Lembar telah mencatat angka-angka. Volume ekspor dari tahun
ke tahun terus meningkat. Selama lima tahun (1992/1996) ekspor
nonmigas NTB tercatat volume sebesar 108.128,84 ton dengan nilai
49.450.484,89 dolar AS atau rata-rata volume sebesar 21.625,77 ton per
tahun dengan nilai 9.890.096,98 dolar AS per tahun. Komoditi unggulan
NTB untuk pasar ekspor telah dipenuhi, namun ada permintaan Jepang
belum mampu diisi, yaitu Wijen, Jamur Merang dan rotan (furniture).

Di balik itu, permasalahan lain menyangkut kondisi kedalaman laut
dermaga Lembar -- yang masih kecil yakni sekitar 5 meter dan hanya
bisa disandari kapal-kapal yang mempunyai DWT tidak lebih dari 5.000
ton -- menjadi catatan tersendiri. Tidak bisa disandari kapal dengan
berat di atas 5.000 ton atau kapal-kapal yang lebih besar. Kalau
Lembar nantinya memilih untuk kebutuhan kontainer, jelas kedalaman
lautnya paling tidak 9 meter.

Konstruksi lembar sekarang juga belum memadai untuk kebutuhan
kontainer, misalnya tiang pancang dermaga yang ada sekarang 33 atau 34
tiang, ditambah lagi menjadi 66-67 tiang pancangan. Untuk itu, kata
Hidayat, pihaknya merencanakan membangun konstruksi yang lebih bagus
dengan membuat dermaga multi purpose.

Untuk pengembangan berikutnya, pelabuhan Lembar telah memiliki
rangsangan fasilitas, meliputi kolam pelabuhan dengan luas 76 ha
dengan kedalaman 7 M'(LWS), fasilitas tambat yang terdiri dari dermaga
penumpang, nusantara, lokal, dermaga pelayanan rakyat berjumlah 418
M', fasilitas penumpukan Gudang 720 M2 dan lapangan 12,750 M2,
fasilitas air bersih/air minum; bak air dua buah (200 ton) dengan
kapasitas 8 ton/jam, terminal penumpang 120 M2, alat bongkar
muat/forklift satu unit berkapasitas 3 ton, dan fasilitas lainnya
seperti tanah, daerah kerja, daerah kerja daratan, dan daerah kerja
perairan mencapai sekitar 780 hektar lebih.

Kondisi dermaga penyeberangan Lembar-Padangbai yang menghubungkan NTB
ke arah barat, yaitu kota-kota pelabuhan ekspor di Bali, Jawa dan
Sumatera, berkembang cukup baik.

Sampai tahun ketiga Repelita VI telah tersedia 13 unit kapal
penyeberangan dengan jam operasional 24 jam penuh. Kapal-kapal yang
tersedia dapat mengangkut kendaraan roda empat tiap harinya sebanyak
7.835 unit. Untuk menunjang kegiatan ekspor melalui pelabuhan
penyeberangan telah tersedia space/ruangan barang sejumlah 105.975 ton
sehari.

Produktivitas
Produktivitas transportasi di pelabuhan Lembar, tercatat kunjungan
kapal (pelayanan luar negeri maupuan dalam negeri) pada akhir Pelita
IV sebanyak 452 unit meningkat pada tahun III Pelita VI sebanyak 822
unit dengan DWT 598.440 ton. Bongkar muat barang 349.176 ton, naik
turun penumpang 47.722 orang, kapal penumpang cepat dua unit/hari, dan
empat kapal penumpang Pelni masuk tiap bulan.

Dalam upaya meningkatkan pelayanan angkutan penyeberangan dan
memancing minat investasi, fasilitas di Lembar terus ditingkatkan. Di
antaranya rencana pembangunan satu lagi dermaga bongkar, pemagaran
daerah kerja, permbangunan terminal kedatangan seluas 320 M2,
penambahan pemasangan listrik dan penerangan sebanyak 12 titik, dan
pengaspalan lahan operasional seluas 4.800 M2.

Pada tahun anggaran 1997/1998 direcanakan pula renovasi dermaga
penyeberangan Lembar. Lembar ingin seperti wajah rekan-rekan lainnya
yang pembangunannya baru saja diresmikan Menteri Perhubungan, seperti
dermaga penyeberangan Ujung, Kamal, Ketapang, Gilimanuk, dan
Padangbai.

Untuk semua itu NTB punya obsesi. Pemda setempat menggagas agar
pemerintah pusat mau melanjutkan program pembangunan seperti di Ujung
sampai Padangbai ke Lembar, Kayangan, dan Poto Tano. Menurut Hidayat,
pihaknya melalui Gubernur NTB akan mengusulkan pembangunan kepada
pemerintah pusat dengan memaparkan secara nyata peluang dan potensi
yang ada.

Terobosan itu tentunya diikuti usaha daerah menambah fasilitas
pelabuhan khususnya pada pelabuhan yang telah diusahakan. Di sisi lain
dilakukan peningkatan fasilitas pelabuhan yang tidak diusahakan,
sehingga lebih berfungsi sebagai pelabuhan pengumpan (feeder)
pelabuhan ekspor. Hal ini rupanya telah menjadi rencana daerah dalam
menyiapkan Lembar menjadi pelabuhan multiguna. haedin

[LINK]

Lembar pelabuhan pintu gerbang Pulau Lombok

Pelabuhan Lembar merupakan pelabuhan yang menghubungkan pulau lombok dengan pulau bali
dibatasi oleh selat bali.pelabuhan lembar dapat kita tempuh dari pelabuhan padang bai bali
selama kurang lebih 4 sampai 5 jam dengan menggunakan kapal Ferry

pelabuhan lembar merupakan satu satunya pelabuhan yang menjadi pintu gerbang anda jika berkunjung ke pulau lombok menggunakan angkutan umum melalui jalur laut
selain kapal Ferry yang keluar masuk dari pulau bali pelabuhan lembar juga dijadikan transit kapal-kapal asing yang hendak menurunkan barang ataupun juga menaikan barang komoditas yang dihasilkan oleh masyarakat Lombok

jika anda hendak menggunakan kapal ferry maka jangka waktu pemberangkatan ferry di pelabuhan lembar setiap satu jam sekali jadi selalu ada kapal ferry setiap jamnya yang masuk dan berangkat.sedangkan jika anda ingin perjalanan anda lebih cepat masuk ke pelabuhan lembar mungkin kapal mabua expres dari bali yang berangkat dari benoa dapat anda jadikan alternatif anda dengan jarak tempuh yang sama namun waktu sampai hanya 1 jam setengah

Standardisasi Pelabuhan Petikemas Terbentur Gengsi Pemda


Laporan Wartawan Persda Nework, Hendra Gunawan

JAKARTA, PERSDA- Upaya pemerintah menciutkan jumlah terminal pelabuhan peti kemas bertarap internasional dari 144 menjadi 25 pelabuhan masih mengalami kesulitan. Gengsi pemerintah daerah setempat menurunkan kelas aset yang dimilikinya menjadi sebab utama molornya program standardisasi pelabuhan peti kemas.

Semula pemerintah mematok tenggat waktu pemangkasan jumlah pelabuhan intenasional hingga akhir tahun 2007. "Tampaknya Desember ini nggak bakal selesai. Mungkin awal tahun depan," Direktur Jenderal Perhubungan Laut Departemen Perhubungan Effendi Batubara di Jakarta, Senin (26/11).

"Banyak pelabuhan yang secara historis telah menjalin hubungan dengan luar negeri sejak lama. Di Sumatera saja ada 19 pelabuhan internasional. Mereka tidak mau begitu saja diturunkan statusnya, karena telah lama menjadi pintu ekspor-impor ke negara tetangga," kata Effendi.

Apabila pemerintah pusat langsung menurunkan statusnya, terang Effendi, dikhawatirkan roda perekonomian setempat bisa langsung turun. Apalagi bebrapa daerah yang transportasi utamanya adalah laut atau air seperti beberapata kota di Kalimantan yang masih kekurangan jalanan darat, sehingga untuk kegiatan ekspor-impor butuh jalur laut.

Hal ini, akan menjadi pertimbangan bagi pemerintah pusat untuk menentukan pelabuhan mana yang akan diturunkan menjadi pelabuhan nasional. "Kita harus melakukannya secara hati-hati agar tidak mematikan perekonomian satu daerah karena penciutan ini. Banyak sekali daerah yang ngotot pelabuhannya tetap internasional," tandasnya.

Beberapa pelabuhan barang yang kualitas pengamanannya dianggap sangat longgar adalah Terminal Pelabuhan Koja (Jakarta), International Container Terminal (Belawan, Sumut), Semarang Conversion (Jateng), Terminal Jamrud, Pelindo III (Surabaya) dan Pelabuhan Teluk Bayur (Padang).

Sedangkan terminal pelabuhan yang dianggap sudah memenuhi syarat ISPS antara lain Terminal Pertamina V, Terminal Total (Balikpapan), Tterminal PT Pupuk Kaltim, Terminal PT Badak, Terminal Indominco (Bontang), Terminal Caltex, Terminal Cab I (Dumai), Jakarta International Container Terminal, dan terminal Pelabuhan Surabaya.

Saat ini Dephub sedang melakukan skoring terhadap 144 pelabuhan internasional di Indonesia untuk diciutkan. Skoring dilakukan untuk menentukan untung ruginya dan menentukan jumlah pelabuhan yang akan dipilih menjadi pelabuhan internasional.

Lima tahun terakhir pelindo III lembar alami kerugian

Posted by admin

Lombok Barat (Lobar OL) Hingga lima tahun terakhir ini Pelabuhan III Lembar, Lombok Barat mengalami kerugian yang cukup signifikan. Kerugian dalam arti selama melakukan aktivitasnya, Pelabuhan lembar dibawah koordionasi Pelindo III Surabaya ini tidak pernah memperoleh keuntungan. Kerugian yang dialami Pelabuhan lembar ini sendiri diakui Direksi Personalia dan Umum Pelabuhan Indonesia III, Jack Darwin Dunda. “Kita akui rugi, karena volume kegiatannya masih kurang signifikan,” kata Direksi saat serah terima Manager Pelabuhan Lembar dari Budi Setirahanto S.Sos kepada Risun Riswanto, Selasa (30/10) kemarin.

Meski demikian, Direksi berharap hingga tutup tahun 2007 ini, Pelindo III Lembar akan bisa meraup keuntungan kendati besarnya relatip sedikit. Namun masih bisa dikatakan mulai break even point. Hal ini diungkapkan Dunda, saat memberikan sambutan pada acara serah terima jabatan (sertijab) Manager Pelabuhan Lembar dari Budi Setirahanto, S.Sos kepada Risum Riswanto, S.Sos di Bencingah Agung-Gerung.

Menurut Dunda, tahun 2007 ini arus kapal di Lembar, praktis tidak naik dan tidak turun. Hampir sama dengan tahun 2006 lalu. Cuma arus barang agak menurun, terutama barang muat. “Jadi tidak seimbang antara barang masuk dengan barang muat,” katanya sembari menambahkan, penumpang kapal menurut pantauannya, sampai akhir tahun ini dimungkinkan hanya 77 persen dari tahun 2006.

Disatu sisi, dia melihat hal yang positif. Ini berarti menunjukkan, daya beli masyarakat Lombok Barat (Lobar) makin naik. Ini bisa disimpulkan, masyarakat Lobar perginya tidak naik kapal laut melainkan naik pesawat. “Saya beberapa kali ke Lobar selalu kesulitan tiket,” kilahnya. Tanda-tanda baik bahwa, daya beli dan tingkat kesejahteraan rakyat Lobar masih meningkat. Lain hal dengan arus hewan, tahun ini kelihatannya mengalami pennurunan. Sementara kapalnya masih stabil saja. “Semoga akhir tahun bisa dipertahankan dan tetap bisa untung,” harapnya.

Harapan lain yang dikemukakan Dunda, kepada pejabat baru ditekankan agar jangan hanya untung, jangan hanya mengorbankan pelayanan, melainkan level of service harus tetap dipertahankan dan ditingkatkan. Termasuk juga corporation social responsipbility yang merupakan amanat undang-undang (UU) perusahaan yang terbaru no.40 tahun 2007. Dalam UU ini semua perusahaan wajib membantu lingkungan.

Target untuk tahun 2007 yang hanya tersisa dua bulan ini, diharuskan memperoleh keuntungan. Dari untung yang sedikit, diharapkan mampu mempertahankan tingkat pemeliharaan pasilitas dengan uang sendiri. Mulai tahun harapan tersebut bisa memperbaiki pasilitas dengan anggaran pendapatan sendiri.

Memang selama ini, kata Dunda masih sebagian disubsidi dari pelabuhan besar dan kantor pusat. Namn pihaknya optimis, dalam waktu lima tahun dan jika bisa laba terus, keuntungan itu bisa disimpan, dipertahankan dan bisa memperbaiki pasilitas. Lima tahun berikutnya, semoga laba yang ada bisa dipergunakan untuk membangun tambahan paslitas baru, tanpa subsidi dari kantor pusat. Untuk Pelabuhan Lembar, saat ini harus mulai start dengan memperoleh laba. Dengan demikian subsidi bisa dikurangi, laba Pelindu III secara keseluruhan menjadi besar, dan sumbangan kepada Negara baik melalui pajak maupun dividend kepada pemerintah pusat bisa ditingkatkan. Kontribusi pelabuhan III kepada Negara cukup besar, akan bisa mencapai ratusan milyar rupiah melalui pajak maupun dividend.

Khusus untuk pelabuhan Lembar dengan laba yang kecil-kecil, mengurangi rugi menjadi laba, bisa memperbaiki kontribusi Pelindu III kepada Negara menjadi besar.

Salah satu yang diamatai Dunda, di Lembar, barang bongkaran yang masuk cukup banyak dibanding barang keluar. Artinya, kapal yang kembali ke Lembar dengan muatan yang kosong. “Ini peluang, bagaimana memakai space kosong itu untuk perdagangan,” jelasnya (Hernawardi/PH Pertama Lobar)


Monday, December 3, 2007

Deadline IUT 1 seminggu lagi

waduh perasaan cape, lelah karena habis pulang ke rumah *(pemalang)* di tambah dengan complain dari pihak sponsor *(Cakra)*mengenai majalah teknik, yang datang tiba-tiba, di tambah lagi dengan pengumuman bahwa Iut 1 harus segera diselesaikan. Astaghfirullahaladzim......moga apa yanga aku alami sekarang bisa membawa hikmah yang berarti bagi kehidupan aku kedepan.......Amiiin!!!!

Wednesday, November 14, 2007

Waduh susah banget neeh hidrolika

hari ini aku mw praktikum....................tapi ga mudeng...........gmn neeh?............
......................................................
......................................
..............

Tuesday, September 4, 2007

Hasil Sukses program Belajar di semester 2

Alhamdulillah akhirnya aku bisa menyelesaikan tugas kuliah di semester 2 ini dengan hasil yang memuaskan karena aku tidak menyangka hasilnya bisa begitu luar biasa seperti dalam mimpi saja maklum aku yang biasanya hanya mendapat nilai pas-pasan tapi aku bisa mewujudkan impianku untuk dapat memperoleh nilai yang bagus............Semoga nilai yang kudapat ini bisa aku tingkatkan lagi di semester selanjutnya amiiin....berikut nilai aku semoga bisa menjadi pamacu semangat dalam belajar sehingga aku bisa meraih kesuksesan dunia dan akhirat...............!!!! Syukur untuk engkau yaaa Robbi.............

NAMA: MAHBUB JUNAEDI IP komulatif: 3.04
Tahun akademik: 2006/2007 NIM: L2A006079 SKS komulatif: 39 sks
Semester/komulatif: genap/2 Konsentrasi : -
No
KMK
Matakuliah
Kelas
SMT
Status
Angka
NILAI
SKS
Bobot
1 TKS112P TEKNOLOGI BHN KONSTRUKSI - 1 B4.0A28.0
2 UNG151 PANCASILA - 2 B3.5AB27.0
3 TKS115P MEKANIKA FLUIDA - 2 B3.0B26.0
4 TKS114 PENGANTAR GEOLOGI REKAYASA - 2 B4.0A28.0
5 TKS111 MEKANIKA BAHAN - 2 B3.5AB310.5
6 TKS208P FISIKA DASAR 2 - 2 B4.0A28.0
7 TKS110 TEKNIK PENULISAN DAN PRESENTASI - 2 B4.0A28.0
8 TKS203 MATEMATIKA 2 - 2 B3.5AB310.5
9 TKS113P ILMU UKUR TANAH 1 - 2 B3.0B26.0
Jumlah yg sudah ada nilainya (jumlah sks semester)20 (20)72
IP semester yg sudah ada nilainya (IP semester)3.6 (3.6)
* Di atas adalah nilai aku di semester 2 Semoga bisa menjadi cambuk untuk belajar lebih giat lagi tentunya dengan selalu berdoa kepada Allah swt...............Good Luck!!!

Monday, July 9, 2007

Semester 2

Kenangan YAng Tak Terlupakan
oleh Jhunaedi

Di semester 2 ini banyak sekali tugas yang harus aku hadapi untuk mendapatklan selembar surat puas yang katanya seeeh penting banget soale itu menjadi syarat agar aku bisa ikut ujian akhir semester 2 ini.........
ya..mau ga mau seeh aku harus ikhlas buat ngejalanin ini semua...ok....
berikut ini tugas-tugas yang harus aku hadapi di semester 2.......

1. Mekanika fluida
Mata kuliah ini cukup menarik and aku senag banget ternyata aku mendapat asisten yaitu dosen strukangku dulu. Ir.Abdulkadir ya...aku sangat bersyukur sekali kelompokku yaitu yang terdiri dari Aku, Sugeng, Shelly, Levi, dino and mahayu merupakan kelompok yang tercepat dalam meyelesaikan tugas. Coz hanya sekali assistensi langsung dapat SP deh..........Makasih ya pa Kadir yang baik hati semoga jasa-jasa engkau di balas oleh Allah swt amiiin...

2. Teknologi bahan Konstruksi
ya...ini memang mata kuliah yang enak tapi ...gimana yaa...kalu menurutku dosennya killer atau galak2 lah...serem...dan menyebalkan. Ya aku mencoba aja untuk dapat ikhlas dalam menjalani ini semua. Tapi Alhamdulillah aku mendapatkan kelompok yang orang-orangnya hebat2 selain aku looooh....mereka yaitu: Agus, Gembut, Yudi, Rizal, Nidhom, wimala, dan nawang. Mereka semua sangat semangat dalam mengerjakan tugas-tugas ini sehingga aku sangat terbantu oleh mereka. dan Banyak sekali kisah-kisah yang mengiringi pengerjaan tugas TBK ini. Aku Dkk Sempat mengerjakan tugas TBK ini sampai malam baik itu di kosnya Nawang maupun di kosnya Rizal....Ya...di temani sang Tempe Penyet dan Segelas TEh hangat rasanya sangat membantu kami yang pada saat itu sangat lelah..........Lelah dan Lelah..... tapi akhirnya selesai juga tugas ini pada Bulan Juni.......Alhamdulillah
Terima kasih aku sampaikan ke Assisten yaitu dosen yang super sibuk dan perfectionis banget Pak Ir.Sri Tudjono atau lebih akrabnya dipanggil Pak Djon...ya walupun lama tapi menjelang deadline pak djon baik deh...karena gak seketat dulu pas awal-awal assistensi.....Thank juga bwt teman-temanku yang sudah banyak berkorban waktu dan tenaganya untuk menyelesaikan tugas ini... Semoga menjadi kenangan yang terindah di semester 2 ini (sebenarnya masih banyak banget cerita namun....aku pusing banget neee and ntar ada rapat di BEM, so untuk cerita tugas TBK aku akhiri dulu kapan2 sambung lagi.....)

3. IUT 1 (Ilmu ukur tanah)

Ini dia tugas yang paling lama selesainya karena dah selesai UAS pun masih ngerjakan tugas coz ini bukan syarat bwt ikut Uas tapi bwt syarat ngambil IUT 2.....So mo ga mau aku harus segera balik ke semarang neee......walaupun dah selesai ujiannya....ya liburanya kurang deehhhhhhh.....di tugas ini aku mendapat parnert yang keren2 dalam mengerjakan tugas yaitu: YAn Meditya, Rizal, Dwi, Aini dan aku sendiri.......kami semua alhamdulillah gesit juga dalam mengambil data di lapangan sehingga tugas kami ini cepat selesai bandingin ama yang lain lhoooooo........

4. Teknik Penulisan dan Presentasi
Aku dan Fahmi serta Dina merupakan satu kelompok dalam tugas ini,,,,kami semua alhamdulillah walupun berat karena tugas masing-masing personel akhirnya selesai juga walaupun aku sempat sebel juga ma dina yang manja banget tapi ya aku sampein juga rasa terima ksih ku bwt dina dan fahmi karena tanpa kalian tugas ini tak akan selesai....Thank very match..

Ke-empat tugas besar ini akhirnya dapat selesai juga...Alhamdulillah aku panjatkan ke hadirat Allah swt yang selalu memberikan nikmat yang sangat luar biasa berupa kesehatan sehingga au bisa nyelesaiin tugas ini dengan baik...........
Allahu Akbar....!!!!!!!!